Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2014

Misteri Perjalanan Alis-Tita-Ririn

  Bahagianya bertemu sang Hero Saat sebagian orang di belahan bumi ini menikmati libur kejepit hari ini mungkin dengan beristirahat seharian di rumah berkumpul bersama keluarga tercinta dan menikmati sejenak ketenangan menyepi dari rutinitas biasanya. Namun, kami yakni saya, Allisya dan Tita ingin menikmati   suasana liburan dalam cerita yang berbeda. Kami sudah bersepakat jauh-jauh hari untuk mengisi hari ini bersama-sama. Pilihannya jatuh untuk melakukan aktifitas hiking ke salah satu objek wisata yang tidak jauh dari kota Cimahi yaitu Curug Cimahi.   Diiringi terbitnya sang fajar dari ufuk timur saya berangkat dari rumah menuju meeting point bersama teman saya Tita. Tepat pukul setengah enam pagi dengan langit dan udara yang seolah-olah menawarkan keredupannya dan dinginnya membuat ingin kembali bergelung dengan selimut dan bantal dirumah. Namun ini tidak menyurutkan langkah kami untuk menuju meeting point selanjutnya bertemu dengan teman kami satu lagi yakni

Sang Kakek yang aku temui

Sudut tempat ia menjajakan Es Lilin nya..teduh Menyambung tulisan saya sebelumnya kira-kira di Januari ini. Saya bercerita mengenai seorang kakek renta yang menjual es lilin di kawasan bangunan yang juga tua yakni Taman Sari Yogyakarta. Ya..cerita ini saya tulis usai saya berkunjung ke objek wisata tersebut. Sewaktu saya dan beberapa teman saya berkeliling di sudut bangunan bagian belakang yang tidak terlalu ramai dikunjungi banyak orang. Kakek tersebut menjajakan es lilin yang tersimpan rapih didalam termos es yang juga nampak usang ditelan waktu.   Seorang guide yang menemani kami pun menambahkan bahwa termos tersebut termasuk model lama jaman dahulu kala yang beratnya tidak bisa dianggap remeh untuk bisa dibawa oleh seorang kakek yang renta. Kakek ini setiap pagi sudah mengambil posisi duduk manis disudut yang kurang sorot matahari di bagian belakang kompleks bangunan Taman Sari ini. Sang guide pun menambahkan bahwa alasan sudut ini yang menjadi pilihan dikarenakan tid

Pesona Lumer Kue Cubit

Pesona lumernya nyaris sulit untuk dilewatkan bukan...?? Hmm…siapa yang tidak tergoda dengan pesona lumernya serta taburan coklat ceres diatasnya. Dari anak kecil hingga dewasa dan tidak mengenal gender untuk mencicipinya. Sudah menjadi rutinitas setiap saya berkunjung ke Lapangan Saparua ini usai saya selesai berolahraga   saya langsung menghampiri gerobak yang menjajakan kudapan empuk khas Bandung ini. Teksturnya yang empuk dan rasa manis yang pas membuat saya tidak absen untuk mencicipinya. Selain itu kita bisa memesan sesuai dengan selera kita yakni matang dan setengah matang. Untuk yang setengah matang inilah yang akan menawarkan pesona tersendiri. Nampak menggiurkan bagi si lidah ini tak sabar ingin mengecapnya.  Mungkin jika kalian sudah dirumah kudapan ini akan sangat pas dipadu dengan segelas teh hangat menikmati waktu santai dirumah sambil menonton televisi, membaca koran maupun berbincang-bincang kecil dengan keluarga dirumah. Nah, untuk mendapatkan p