Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

Senja di Jatimalang

Aku tersenyum, seperti halnya orang-orang yang hilir mudik disekitar kami. Walau hari sudah sore, orang-orang sepertinya terlihat bahagia. Sore itu bersama dengan kuas ajaibNya. Tuhan membuat goresan warna kuning oranye diatapku sore itu kala itu, Pantai Jatimalang. Diawal ketika tiba. Tidak terlalu antusias dengan pemandangan yang tersaji. Hiruk pikuk lautan manusia, tua muda bersesak menjejali setiap celah yang masih kosong. Pastinya karena kala itu adalah hari libur Hari raya Lebaran. Belum lagi sampah yang bertebaran, sisa keserakahan manusia yang tidak memiliki rasa bahwa laut itu..bahwa tempat itu juga tempat tinggalnya. Bumi. Kita bukan hanya cuma bisa menikmatinya..tapi kita juga harus bisa menjaga keseimbangan dan kelestariannya. Sementara kebanyakan orang datang kepantai pastinya adalah ingin berkejaran dengan ombak dan bermain air. Tidak begitu denganku. Aku tidak tertarik sama sekali dengan yang dilakukan banyak orang. Aku lebih menikmati duduk di tepi, melihat hiru

Layaknya Edelweis ..

Edelweis.. Bunga yang kita kenal juga dengan bunga abadi.  Bunga yang sulit untuk kita bisa lihat. Butuh perjuangan yang berat untuk bisa ke habitat dimana ia bersembunyi.  Semakin tinggi tempatnya..pesona yang kita dapat bak berada di taman surgawi. Ia putih, bersih dan cantik. Bunga yang kecil namun sangat indah jika bersatu. Seperti manusia yang tidak bisa hidup sendiri. Ia membutuhkan manusia lainnya. Untuk saling berhubungan, saling menginspirasi. Saling berbagi kasih sayang. Berbagi suka, cita, tawa bahkan duka. Mari saling berjabat tangan, saling menyediakan telinga untuk mendengarkan, dan saling memahami. Karena memahami itu indah. Ciptakan harmoni dan simfoni yang indah karena kita bersama..karena kita seharusnya bisa saling bersatu.

Tersenyumlah ..

Jutaan bahkan ribuan orang diluar sana sedang berjuang hanya untuk bisa tersenyum. Dengan alasan yang melatarbelakanginya. Entah itu karena sedang dalam kondisi suka, cita maupun duka. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok. Bahkan untuk sedetik kedepan. Satu yang pasti ketika kamu dilahirkan atas nama cinta ke dunia ini. Mereka tertawa dan bahkan menangis bukan karena bersedih. Tapi tangis bahagia. Menjadi insan yang melakukan semua dengan tulus dan sikap yang baik. Apapun itu nikmati dan syukuri setiap moment yang terjadi. Kondisi yang tidak baik bukan alasan untuk kamu tidak tersenyum. "Kita adalah alasan bagi mereka untuk tersenyum".

Sederhanakanlah pilihanmu

Benar salah, Baik buruk, Hitam putih, Tidak ada yang abu-abu. Kehidupan sudah menyediakan pilihan yang pasti. Kadang manusia itu sendiri yang membuat rumit. Rumit atas apa ? Atas hidupnya sendiri. Ya..atas dirinya sendiri. Dan disaat sikapnya atau keputusannya menghasilkan buah yang rumit. Ia marah, ia berduka, ia terjerumus, terkukung. Ia tidak bisa mengatasinya sendiri. Ia membutuhkan orang lain untuk membantunya. Sahabat, teman, keluarga adalah sosok yang dicari-carinya pertama kali. Ia hanya butuh didengarkan, terkadang didengarkan bukan untuk mendapatkan solusi. Mereka-mereka pada akhirnya tidaklah membantu besar. Pada akhirnya ia sendirilah yang menjadi decision makernya. Disaat kerumitan yang dibuatnya menjadi sebuah masalah. Tuhan hadir siap mendengarkan, mengulurkan tangan, dan membuka pintu pertolongan. Ya..bukankan Ia begitu Baik. Sederhanakan lah hidupmu. Tuhan tidak pernah ingkar janji, hanya terkadang kita yang tidak sabar menanti. So..please enjoy