Tepat satu minggu kemarin dapat landscape ini. Gambar ini menjadi moment berharga saya bersama kedua teman saya kala itu. Cuaca yang sulit ditebak, sedari pagi hingga siang hujan menghiasi kota Belitung. Hujan deras sempurna melumpuhkan sejenak rencana kami menuju destinasi yang sudah kami rancang di hari kedua. Harapan kami untuk bisa menikmati sunrise di kota Laskar Pelangi harus tertunda. Rona langit kala itu sedikit mengacaukan semangat kami. Baru di siang hari matahari mulai menampakkan teriknya. Langit biru, awan putih, kami bersorak kecil, senyum kecil tersungging dari bibir kami. Harapan dan semangat kami melanjutkan destinasi yang sempat tertunda tadi mulai tumbuh. Kami banyak menghabiskan waktu siang kami bermain di Pantai Tanjung Lesung. Kami urungkan niat kami untuk menyebrang ke Pulau Lengkuas dikarenakan personil kami hanya tiga orang dan juga waktu yang tidak memungkinkan. Setelah kami puas bermain-main dibawah terik matahari di Pantai Tanjung Lesung kami bergegas menuju Bukit Berahu. Berbekal informasi dari blogger yang menuliskan ulasan mengenai Bukit Berahu adalah spot yang tepat untuk menyaksikan tenggelamnya sang surya. Tak jauh dari Pantai Tanjung Lesung kami berkendara sekitar 8 km saja. Berada di Desa Tanjung Binga, Kecamatan Sijuk Bukit Berahu ini adalah sebenarnya sebuah cottage atau resort mewah. Namun terbuka bagi pengunjung umum yang ingin menikmati spot yang ditawarkan cottage tersebut.
Senja di dermaga pelabuhan Tanjung Binga |
Dikenakan
biaya Rp. 10.000-,/orang untuk masuk ke kawasan wisata ini.
Cottage/resort ini sangat cocok sekali bagi Anda yang ingin menikmati
liburan dengan ketenangan karena jauh dari hingar bingar, lokasinya yang
berada ketinggian disebuah desa. Saat masuk ada sebuah restoran, yang
dibawahnya ada kolam renang bagi yang menginap dengan view langsung laut
biru nan hijau terhampar. Untuk menuju ke spotnya harus menuruni
sekitar lima puluhan lebih anak tangga yang berkelok. Jangan khawatir
rasa lelah ini akan terbayar dengan pemandangan yang dihadirkan didepan
mata. Semburat oranye mulai menghiasi langit senja yang cerah pertanda
matahari akan terbenam ke peraduannya. Kami takjub dan larut dengan
perasaan kami masing-masing. Setelah kami puas dan sudah cukup
mengabadikan moment senja tersebut kami bergegas pulang. Sebelum pulang
kami sempatkan berhenti sejenak menepi untuk mampir ke sebuah dermaga
pelabuhan yang menggoda kami saat perjalanan berangkat kami tadi menuju
Bukit Berahu. Tepat saat adzan Magrib berkumandang kami berada di
dermaga pelabuhan ini. Tidak ada aktifitas nelayan, hanya ada
perahu-perahu yang terparkir milik nelayan. Minimnya penerangan dan sepi
membuat kami tak bisa berlama-lama menikmati malam di dermaga. Namun,
kami sangat puas sekali dan bahagia bisa menikmati satu lagi pemandangan
yang Tuhan ciptakan kala itu. Gradasi langit yang hanya bisa diciptakan
oleh Tuhan kala itu menyempurnakan hari kami.
Seolah rasa kecewa dan semangat yang tadi sempat hilang terbayar lebih dari yang kami bayangkan.
Komentar
Posting Komentar