Menceritakan masa kecil, kita dibawa kembali ke memori sekitar dua puluh tahun yang lalu. Setiap dari kita pasti menyimpan kisah berbeda. Membuat kita begitu bersemangat namun kemudian sedikit kecewa karena ia ternyata sudah berlalu. Meski tak semua bagian dari masa kecil terisi cerita indah namun pastinya masih ada memori indah yang tersimpan yang sesekali lucu untuk dikenang dan juga dibagikan. Salah satunya kenangan menjadi anak desa.
Udara yang bersih, alam yang terbuka, sawah yang terhampar hijau didepan mata, pohon kelapa yang meneduhkan. Hidup damai, sederhana, kehangatan dan keceriaan yang tercipta dengan anak-anak sebaya dan tetangga sekitar adalah sedikit memori tentang desa tempatku menghabiskan masa kecilku dulu.
Childhood is the most beautiful of all life's seasons. ~Author Unknown
|
Bertemu dan berbincang sedikit dengan adek ini, mengingatkanku dengan
sosok Ririn kecil saat dulu masih menjadi anak SD di sebuah desa di
Kutoarjo sana. Usai pulang sekolah, karena enggan berganti baju, godaan
bermain dengan teman-teman kerap sekali membuat kesal nenekku saat itu.
Aku hanya pulang menyimpan tas, makan siang sebentar, berganti sandal,
bahkan terkadang bermain tidak menggunakan alas kaki. Tidak menggunakan
alas kaki saat itu sangat lazim. Kali yang ada di desa, lapangan,
ataupun teras rumah temanku menjadi pilihan tempat kami bermain usai
pulang sekolah. Adek yang saya jumpai ini mengingatkan bagaimana cara
menghabiskan masa kecil di desa usai pulang sekolah dan juga rasa ingin
tahu dan senang jika melihat orang baru yang datang dari kota. Dari
ujung kepala hingga kaki sampai apa yang ia bawa menjadi
pusat perhatian kami anak desa.
pusat perhatian kami anak desa.
Komentar
Posting Komentar